Pricing Guideliness – Cara Menentukan Harga Video Untuk Brand

Posted on April 20, 2016

Kamu mau nggak sih bayar $42 cuma untuk beli satu paket Pot Noodle? Atau bayar satu juta dolar cuma buat mancing ikan? Kalau aku sih nggak. Tapi, menurut salah satu daftar di Cool Material ternyata ada beberapa orang yang mau melakukannya. #gokilbgt

Kamu sekarang tahu kan, memberikan harga pada satu hal itu bisa saja menjadi sesuatu yang menyulitkan. Dan jika kamu seorang influencer di YouTube, kamu mungkin akan kesulitan juga menetapkan harga untuk dirimu sendiri. Jadi minggu ini, kami akan berbagi beberapa tips tentang bagaimana kamu bisa mengukur tarif video kamu untuk brand.

Percentage mark-up


Asalkan kamu punya kalkulator (atau kalau kamu jago matematika) persentase itu sebenarnya mudah saja untuk dihitung dalam menentukan besarnya tarif untuk brand. Kamu ingin memutuskan persentase mark-up pada biaya produksi, misalnya.


Selain mudah, kelebihan dari metode persentase adalah kamu akan memiliki harga yang tetap, brand akan tahu seberapa banyak yang harus mereka bayar, sedangkan metode pay-per-view dan pay-per-action tidak bisa ditebak.


Pricing Guideliness Cara Menentukan

Pay per view

Persentase memang memiliki kelebihan dengan harga yang tetap, namun para investor tidak menjamin laba atas investasi mereka. Brand yang memperhitungkan jumlah view menjadi 'lead' akan lebih memilih membayar untuk setiap view pada video yang kamu dapat. Biasanya mereka akan mengambil rata-rata jumlah view dari video-video sebelumnya untuk mengukur harga.


Dengan Kissmetrics tidak ada yang namanya 'lack of benchmarks' untuk price per view, ini akan menjadi bagian negosiasi antara kamu dengan brand. Dan, apabila kamu ingin menarik brand untuk bekerja sama, janganlah ragukan kemampuanmu; jika jumlah view sebelumnya cukup tinggi dan kamu sudah yakin subscriber-mu akan menjadi target yang sangat tepat untuk sebuah produk, segera rundingkanlah pada pihak brand.

Pay per action


Jika kamu cukup percaya diri dalam kekuatan persuasi yang kamu miliki, maka kamu mungkin memilih metode pay-per-action yang mana brand akan membayar kamu untuk setiap tindakan tertentu yang dilakukan oleh viewer video kamu.

Media Kix menyarankan berbagai pengukuran KPI (Key Performance Indicator), seperti:

o Jumlah registrasi;

o Jumlah pendaftaran e-mail;

o Jumlah sharing/pembagian di sosial media; atau

o Jumlah kunjungan situs.


Itu digunakan untuk melacak hasil kinerja dari kampanye dan bentuk pembayaran seperti inilah yang populer diterapkan oleh brand. Kamu pastikan juga untuk sertakan tracking link di deskripsi videomu sehingga brand dapat melakukan tindakan lebih lanjut atas kampanye yang sudah dibuat. Lalu tunggu dan lihat saja pembayaran akan terus berjalan atas setiap aksi penonton video kamu.

Multiple sponsors


Jika kamu ingin melakukan promosi produk lebih dari satu sponsor dalam satu kampanye video, semoga sukses! Hal ini tentunya merupakan tanggung jawab yang besar; jadi kamu harus yakin bahwa kamu dapat mempertimbangkan biaya secara adil untuk setiap brand.

Dalam menentukan harga untuk masing-masing brand, pertimbangkan berapa lama airtime yang diterima oleh brand, dan di mana penempatan produk mereka di dalam video. Karena, terkadang (mungkin) viewer gagal untuk menonton video kamu sampai akhir, sehingga akan lebih adil bila produk dari sponsor pertama harus membayar kamu lebih.

Social media bundle

Brand yang mempekerjakan kamu ingin dua hal ini; viewer dan konversi. Jadi sungguh masuk akal, jika kamu ingin menyertakan video kamu di postingan Instagram, share lewat Facebook atau mungkin di profil media sosial kamu, memungkinkan kamu bisa mendapat penghasilan yang lebih besar lagi.

Dan seperti yang Social Media Examiner jelaskan, berbagi video di Twitter memungkinkan kamu 'mendapatkan komentar menarik' yang bisa mengambil perhatian khalayak ramai.

The fame game

Sama seperti The Fame Monster, Lady Gaga, yang mendapat bayaran lebih besar atas performanya dibandingkan pada saat dia masih bernama Stefani Germanotta, harga kamu sendiri juga akan sangat tergantung pada seberapa terkenalnya kamu.

Menurut kami kalian semua yang tergabung di dalam SushiVid bisa menjadi sashimi yang segar dan berkualitas, kami sangat menghargai kamu semua yang memiliki pengikut lebih banyak daripada yang lain.

Bagi kamu yang benar-benar sudah mapan, tentunya kamu harus bisa bernegosiasi untuk mendapat bayaran tinggi. Namun, jika kamu termasuk YouTuber baru dengan jumlah subscriber yang lebih kecil, brand akan bersedia membayar dengan bayaran yang lebih kecil pula.


Tes audiensmu

Poin di atas ini adalah sangat pas dengan apa yang Evan Carmichael sarankan, bahwa kamu harus mencoba beberapa model penetapan harga yang berbeda:

“Mulailah dari yang rendah. Anda mungkin akan memulai sedikit lebih rendah dari semestinya, setelah itu cobalah tingkatkan jika Anda sudah mendapat perhatian yang lebih besar. Lihatlah apakah itu akan berhasil. Dan itu pasti berhasil.”

Pertimbangan lainnya


Panjang dan jenis video kamu juga dapat mempengaruhi keputusan harga. Misalnya, jika kamu melakukan product placement yang hanya membutuhkan sedikit usaha dan keterlibatan dari kamu, maka biayanya akan lebih rendah. Sebaliknya, dengan melakukan hal yang lebih teknis dan membosankan, akan menghasilkan biaya yang lebih tinggi.


New Media Rockstars menyatakan faktor lain yang mempengaruhi harga adalah apakah kamu diminta untuk menghasilkan konten organik, anorganik atau kustom. Apabila konten organik kamu jadikan gaya standar videomu, kamu akan memperoleh lebih sedikit daripada jika kamu menghasilkan konten yang kustom atau inorganik.

Sesungguhnya…

'Pada akhirnya, semuanya itu cuma tentang nilai. Baru-baru ini saya berbicara dengan seorang YouTuber yang men-charge US$15.000 untuk sekali video shoot + blog post dan untuk rental perangkat-perangkat produksi (yang sebenarnya sudah mereka beli sendiri) dan aktor (yang sudah mereka sewa full time) dan banyak hal lainnya + percentage markup. Saat saya tahu biaya produksinya tinggi, satu hal yang saya pikirkan adalah, berapa yang akan saya bayar per view? Jika saya ambil rata-rata view mereka 500, jadi saya membayar US$30 per lead. Apakah itu harga yang wajar? Berapa banyak lagi yang diperlukan untuk konversi satu lead? Apakah margin saya untuk produk ini pantas senilai US$30?

Sesuatu yang YouTuber perlu sadari adalah, bagi sebuah brand, anggaran pemasaran adalah anggaran pemasaran. Tidak peduli apakah itu dihabiskan untuk YouTube marketing, email marketing atau iklan, semua itu adalah uang yang dialokasikan untuk pemasaran. Kompetitor Anda tidak terbatas pada iklan TV atau YouTuber lainnya, namun seluruh bentuk pemasaran. Apakah Anda dapat memberikan nilai yang besar bagi brand Anda?

Apa yang sebenarnya bisa membuat YouTuber lebih menarik adalah alokasikan anggaran untuk meningkatkan post. Ini adalah hal yang harus diketahui oleh setiap YouTuber. Dengan ini menunjukkan bahwa Anda memikirkan brand dan bukan hanya memikirkan pendapatan untuk diri Anda sendiri.'


Jadi berapa seharusnya kamu bisa dapatkan?


The Blog Maven memberikan beberapa nasihat bijak dalam poin yang satu ini:

“Jika hal pertama di benak Anda adalah 'Berapa banyak uang yang bisa saya dapat?' Fokus Anda itu salah jika Anda ingin pekerjaan seperti ini. Fokuskanlah pada seberapa banyak nilai yang dapat Anda berikan kepada brand, dengan begitu Anda bisa memberikan layanan yang lebih berkualitas, yang - dalam jangka panjang - akan memungkinkan Anda dapat meminta bayaran yang lebih tinggi.'


Jadi setelah kamu pikir apa yang kamu berikan memang membuahkan hasil yang besar, kamu bisa mempertimbangkan kembali harga yang paling tepat yang sesuai dengan kebutuhan kamu dan klienmu. Barulah syuting lagi.


Kalau berhasil, jangan lupa beritahu kami rasanya Harrods Pot Noodle itu ya!