[Tip 7 of 8] Apa yang TIDAK boleh dilakukan di influencer marketing
Posted on September 3, 2018
Influencer marketing sekarang menjadi efektif dan canggih dari masa ke sama. Brand bisa menyebarkan informasi tentang produk baru yang akan muncul melalui sumber yang bisa dipercayai, yaitu influencer
Hal ini bisa dilakukan dalam berbagai cara seperti sponsor, memberi barang kepada influencer, membuka barang dari kotak yang besar, memberi pendapat tentang produk dan sebagainya.
Kerjaan seorang pedagang bukan hanya mencari influencer yang terbaik untuk brand, tapi juga menetapkan sebuah tujuan, mengatur waktu, memberi ide apa saja yang harus dilakukan oleh influencer (contohnya 1 IG post), berkomunikasi dan banyak hal lagi yang harus dilakukan.
Kami tahu hal ini dibutuhkan kerja keras karena kami sudah menyelesaikan lebih dari 1000 kampanye tahun lalu dan kami akan membagi pengalaman kami dengan kamu.
Inilah kesalahan yang harus kamu hindari.
1. Tidak menyebut tujuan kampanye influencer marketing kamu
Setiap kampanye harus ada sebuah tujuan, maupun itu membuat nama brand jadi populer, membuat nama brand jadi ngetrend di social media atau membuat para pelanggan untuk membeli produk anda. Memiliki tujuan yang jelas bisa membuat brand untuk menyelesaikan campaign dengan mudah dan juga mencapai ada yang ingin didapatkan dari campaign tersebut.
Memiliki sebuah usaha dalam membuat rencana dan strategi di kampanye untuk membuat para pelanggan untuk mengikuti/follow akun brand sangatlah berbeda dengan adanya event untuk meluncurkan dan memperkenalkan produk baru ke pasar. Tanpa membuat tujuan yang jelas bisa menghambat kamu untuk menuju ke proses berikutnya.
Jadi, kamu akan membuang tenang kamu, duit kamu dan juga waktu kamu jika kamu tidak membuat hal ini secara jelas dan memilih influencer yang tidak cocok dengan kamu.
2. Jangan terpukau oleh jumlah audiens yang banyak
Lebih besar bukan berarti lebih bagus. Banyak brand melakukan kesalahan, dimana mereka berpikir bahwa semakin banyak followers yang influencer miliki, semakin bagus hasilnya.
Well, tentu saja tidak. Hal itu tidak benar. Kamu bisa saja membuat kesalahan dengan memilih influencer dengan popularitas yang tinggi tapi engagement ratenya dan tingkat kesuksesan yang rendah.
Dalam beberapa scenario, “influencers” kadang bisa saja membeli followers. Hal yang mengejutkan lagi adalah, kami pernah menemui mereka sebelumnya. Aneh bukan?
Jadi, cobalah untuk menjauhi para influencer yang tidak memiliki rekor yang jelas untuk diajak berkerja sama.
3. Terlalu membatasi dengan postingan konten
Influencer marketing itu tentang menyebarkan informasi kepada publik melalui social media yang dipercayai. Jika kamu mengontrol setiap informasi yang ingin disampaikan oleh influencer di postingan dia, maka itu akan menjadi sesuatu yang berbahaya.
Followernya influencer bisa tahu kalau postingan influencer itu dibuat buat. Berilah mereka kebebasan untuk berekspresi dan membuat konten mereka sendir. Toh, mereka itu pembuat konten kok.
Inilah dimana point #1 muncul, dimana tujuan yang ingin kamu capai harus jelas dan padat.
4. Gagal membuat kontrak diantara influencer dan brand secara teratur
Inilah langkah yang sangat penting karena hal ini bisa membuat brands atau influencers untuk tidak membuat kesalahan yang fatal.
Ise seperti memikirkan apa yang harus dibuat influencer (contoh: 1 IG post), persetujuan dan kontrak membuat ekspektasi lebih jelas dimana hal ini bisa menghindari sebuah kebingungan atau kesalah pahaman. Kontrak tidak usah susah - susah, asalkan informasinya singkat, jelas dan padat dan harus dilakukan secara benar. Ini semua hanya untuk memastikan semua jelas diantara kedua pihak.
5. Influencer yang tidak cocok dengan brand kamu
Seperti yang kami jelaskan sebelumnya, ini adalah hal yang krusial di kampanye influencer marketing. Apakah kamu akan mendengar seorang penjual mobil untuk memberi saran untuk warna apa yang cocok untuk rumah anda? Tentu saja tidak karena itu bukan sumber informasi yang bagus.
Kamu membutuhkan seseorang yang sejalur dan cocok dengan brand kamu.
Silahkan lihat blog kami tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh brand di Instagram!
Post a Comment